Nilai kripto di masa depan yang belum pasti
Faktor berikutnya yang mendorong volatilitas aset kripto adalah nilai kripto di masa depan yang belum pasti.
Hal itu terkait dengan penilaian yang beragam mengenai nilai intrinsik pada aset uang kripto sebagai penyimpan nilai serta cara transfer nilai.
Adapun penyimpan nilai merupakan fungsi ketika aset bisa berguna di masa mendatang dengan beberapa prediksi.
Dalam hal ini, suatu penyimpan nilai bisa disimpan serta ditukar dengan barang/jasa di masa mendatang.
Sementara itu, metode transfer nilai merupakan masing-masing objek/konsep yang dipakai untuk mengirimkan properti berbentuk aset dari satu pihak ke pihak lain.
Sentimen Pasar yang Berubah Cepat
Pasar kripto dipengaruhi oleh sentimen investor yang dapat berubah dengan cepat. Berita baik atau buruk, perubahan regulasi, atau tren pasar global dapat memicu perubahan drastis dalam perilaku pasar.
Risiko atas holder yang memegang aset besar
Selain ketiga faktor di atas, ada juga risiko atas holder yang memegang aset lebih besar daripada jumlah yang beredar sebagai faktor penyebab volatilitas aset kripto.
Hal ini karena para investor dimaksud ke depannya memiliki potensi untuk membuat perubahan besar di dalam pasar saat pembelian aset baru/likuiditas kepemilikan sekarang.
Dalam hal ini, bagi para investor kripto dengan kepemilikan sekarang melebihi $10.000.000, misalnya, masih belum jelas cara mereka untuk melikuidasi posisi sebesar itu menjadi posisi fiat tanpa secara drastis menggerakkan pasar.
Pertumbuhan Aset dalam Jangka Panjang
Meskipun volatilitas dapat memberikan peluang trading jangka pendek, beberapa investor melihat kripto sebagai aset jangka panjang yang dapat memberikan pertumbuhan substansial.
Kabar buruk berdampak terhadap tingkat adopsi
Faktor pertama adalah kabar buruk yang senantiasa berdampak terhadap tingkat adopsi.
Dalam hal ini, sebuah kejadian/informasi penting yang berkaitan dengan aset kripto dapat mempengaruhi volatilitas aset digital ini.
Ambil contoh kabar ambruknya Mt.Gox pada awal 2014 lalu atau penggunaan Bitcoin profil tinggi pada transaksi narkoba via Silk Road yang pada gilirannya mengakibatkan pasar FBI pada Oktober 2013.
Pada akhirnya, contoh insiden di atas menghadirkan kepanikan publik dan berdampak terhadap nilai aset kripto dan membuat nilainya jatuh.
Tips dan Trik Cara Menghadapi Volatilitas di Aset Kripto
Untuk menghadapi volatilitas aset kripto, pada dasarnya ada beberapa tips dan trik yang bisa digunakan, yakni sebagai berikut:
Expected volatility
Jenis expected volatility dihitung dengan mengacu pada sebuah harga sekarang ini dengan asumsi bahwa harga pasar pada sebuah aset nantinya mampu mencerminkan risiko yang dikehendaki.
Menurut para ahli, volatilitas menjadi salah satu indikator informasi terpenting bagi sebuah keputusan mengenai membuka/menutup posisi sebuah aset.
Secara historis, nilai Bitcoin, misalnya, sangat fluktuatif. Sebagai contoh, sepanjang Oktober 2017—Januari 2018, volatilitas harga bitcoin menyentuh hampir 8 persen.
Angka itu adalah dua kali lipat dari volatilitas Bitcoin pada periode 30 hari yang berakhir per 15 Januari 2020.
Mengakui kesalahan dan melakukan evaluasi
Adakalanya, trading plan yang dibuat tidak sesuai dengan ekspektasi atau hasilnya di kemudian hari.
Maka dari itu, usahakan untuk fleksibel saat terjadi kesalahan dan trading berakhir dengan dengan kerugian.
Dalam hal ini, lakukan evaluasi di mana kesalahannya supaya tidak lagi mengulangi kesalahannya yang sama ke depannya.
Volatilitas adalah sebuah indikator statistik yang berkaitan dengan instrumen pasar keuangan dan menjadi konsisten disengaja pada naik turunnya sebuah harga aset.
Jenis-jenis volatility di aset kripto yang perlu diketahui adalah historical volatility dan expected volatility.
Beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya volatilitas di balik aset kripto, di antaranya adalah kabar buruk berdampak terhadap tingkat adopsi, persoalan dalam melakukan evaluasi atas nilai aset kripto, nilai kripto di masa depan yang belum pasti, dan risiko atas holder yang memegang aset besar
Nah, sudah tahu kan sekarang apa itu volatilitas dan cara untuk menghadapinya?
Perlu juga diketahui, aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin dikenal karena memiliki tingkat volatilitas yang tinggi dibandingkan dengan aset tradisional seperti saham atau obligasi.
Karena volatilitas yang tinggi, investasi dalam kripto memerlukan pemahaman yang baik tentang risiko yang terkait dan pemilihan strategi investasi yang tepat.
Maka dari itu, bagi kamu yang ingin memulai investasi pada aset kripto, yuk cek terlebih dahulu harga aset kripto di market INDODAX seperti harga bitcoin hari ini.
Persoalan dalam melakukan evaluasi atas nilai aset kripto
Kedua, faktor persoalan dalam melakukan evaluasi atas nilai aset kripto.
Perlu dipahami lagi, aset kripto kurang mempunyai nilai intrinsik yang mampu memberikan pendapatan selayaknya produk/layanan biasa.
Selain itu, aset kripto pun menjadi instrumen investasi yang lumayan baru sehingga para investor mempunyai tantangan dalam mengevaluasi nilai aset kripto lewat metode penilaian tradisional.
Menjadi store of value (disimpan dan ditukar dengan barang dan jasa di masa mendatang), nilai aset kripto pun seketika sejalan dengan persepsi.
Nantinya, hal itu bisa membuat aset kripto rentan terhadap sentimen pasar serta penggambaran oleh media.
Faktor-faktor Volatilitas di Balik Aset Kripto
Ada beberapa hal yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya volatilitas di balik aset kripto, di antaranya sebagai berikut: